To hold on to sanity too tight is insane

A lady with paradox chemical running thickly in her blood. Loves to laugh but can be very cynical. As cold as the winter breeze then will blow you with a roaring fire. A sinister of love yet a fool in romance. Complicated though easy to simplify. Basically, I'm just trying to revive myself here...and thank you for listening to my insane rambling.

Friday, February 25, 2005

maksa

To fit something into a mold, it is entirely important that you don't push, pull, or distort it in any way. If something is supposed to be, you shouldn't have twist it, mangle it beyond recognition, it will be on it's own.

Some things just need time to grow, to fit the mold, no need to force them in. In the end, everything will find its place. If doesn', well, that's not much of an ending, is it?

Tina aka California Dreamin'

Dia bilang, kadang2 apa yang supposed to be itu harus di-fight. Dia enggak tahu saya ngomongin soal apa. Bahwa memang saya dan dia itu tidak bisa dipaksa. Bahwa saya suka merasa mulai "memaksa" untuk tetap sama dia. Hanya karena saya takut jatuh. Padahal dekat dengannya saja sama dengan berdiri di tepian jurang kedalaman 100 meter.

Wednesday, February 16, 2005

this is when i try...

This is when I try
Not to cry
Even if I have to lie
I just have to keep my head held high

Can you see me?
Standing by the sea
I'm holding out my plea
Searching for a way to be free
And in your eyes I found the key

My dear, tell me how to stop this desire
For your embrace and your blazing fire
The way your kiss can fly me higher

I close my eyes and walk away
Maybe silence is the only way
To terminate our disarray

As I walk, I hear my heart is being true
Darling, I really do
wish I can stay with you

Wednesday, February 02, 2005

the holiday is over...(sigh)

Liburannya sudah berakhir...
Sekarang saya mesti balik lagi. Balik ke rutinitas...Kembali mencari suatu tempat untuk menetap selamanya...HAH!
Saya belum rela, nih!

"Ayo Trinzi, Saya ngasih ini cuma buat liburan sebentar. Waktu itu Saya enggak suka lihat kamu remuk, gitu. Bete terus... Postingan blog isinya sedih-sedih melulu..." Itu kata Dia.

"Jadi ini cuma liburan?"

Dia tersenyum dan menjawab lagi, "Iya Sayang. Buat membuka mata, hati dan pikiran kamu."

"Tapi di sini indah banget! Saya mulai kerasan. Saya enggak boleh tinggal di sini saja?" Saya masih juga ngeyel.

"Tempat ini cuma cocok buat liburan. Kamu enggak cocok di sini. Kamu mau jadi apa? Tukang pijit pantai? Waiter restoran? Atau mbak-mbak tukang ngepang?"

"Saya bisa jadi penulis kontributor di sini."

"Memang bisa. Tapi apa yang akan kamu lakukan di sini? Di sini cuma ada satu mal, tiga kafe yang ala kadarnya, satu toko buku. Kamu yakin bisa tahan? Saya taruhan, tiga bulan lagi kamu pasti rela berenang nyebrang lautan demi ketemu bentuk mal yang sebenarnya. Lagian, berapa, sih, gaji kontributor? Kamu bisa jadi LEBIH dari yang sekarang."

"Tapi kapan saya ketemu tempat untuk menetap?"

"Soon My Dear. Soon. Saya sudah menyiapkannya khusus untuk kamu."

Maka pergilah saya...
Hati saya agak terluka.
Melihat pasir putih, ombak pantai dan helaan angin yang begitu indah.
Tapi harus saya tinggalkan.

Liburan saya sudah berakhir...

Selamat tinggal...