To hold on to sanity too tight is insane

A lady with paradox chemical running thickly in her blood. Loves to laugh but can be very cynical. As cold as the winter breeze then will blow you with a roaring fire. A sinister of love yet a fool in romance. Complicated though easy to simplify. Basically, I'm just trying to revive myself here...and thank you for listening to my insane rambling.

Tuesday, May 03, 2005

say what?

I play like a winner... with him.
Or at least I try to play like one.

Berhasil, sih.
Awalnya.

Tapi sekarang...

"Saya kangen ngobrol sama kamu," tiba-tiba dia berkata. Dari semua ribuan kata-kata kotor dan bodoh yang biasa dia ucapkan, tiba-tiba kalimat ini meluncur dari dirinya.
Saya speechless. Dan akhirnya berhasil menguasai diri lalu menjawab, "Wah, itu hal paling sweet yang kamu omongin selama sebulan terakhir he-he-he."

Saya mesti gimana lagi?
Hate him? I did. I cursed him a lot. Think about all the bad things he did. Think of him as a bastard jerk.
I also changed my point of view. Seeing him as just a friend like my other best friends.

Tapi gempa berkekuatan 6-7 skala Richter terus-terusan ada.
Gempanya terus muncul meski saya sudah pegangan sekuat tenaga.
Mengaduk-aduk dan menggoyahkan sisi hati saya yang paling dalam.

Saya sudah bilang stop.

Berhenti.

Saya siap meresapi kerinduan ini sendirian.
Membiarkan sebuah ruangan kembali membeku.
Memeluk keheningan sampai entah kapan.

Tapi kamu tetap ada di situ

Tell me what should I do now?

1 Comments:

  • At June 21, 2005 at 1:49 PM , Anonymous Anonymous said...

    hmmm... sengaja gw buka blog lo sis.. tiba2 gw kepikiran lo gitu.. eh, ga taunya ada tulisan ini..."say what?"

    curious juga jadinya.. siapa yah yang lo maksud?? apa 'dia'???

    hehehhehehe

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home