erase.. and move forward
Menghapus sebuah nama dari friend list.
Tinggal arahkan mouse ke namanya, klik kanan, pilih delete. Gampang kan? Iyah, untuk orang-orang baru gak penting yang annoying.
Tapi untuk orang tertentu yang punya tempat signifikan. Akhirnya kita cuma bisa menatap namanya di friend list...terus... "Ah nanti aja deh..." Begitu teruuus. Padahal dalam hati berharap banget bisa seenaknya menghapus namanya. Di beberapa kasus, menghapus sebuah nama dari friend list, membuat kita lebih bisa menolak kehadiran orang itu dalam kehidupan sehari-hari atau dalam hati. Itu sugesti saya. Itu motivasi saya. Itu keinginan saya.
Puuuh! Abrakadabra! PERGI! Doakan saya, yah, ini berhasil! *sambil menunduk layaknya peserta Takeshi Castle*
Ini dia...2 orang teman saya yang paling bersedia melebarkan kuping dan memberikan kata-kata sejuk tiap kali saya merasa "tersekap".
Tinggal arahkan mouse ke namanya, klik kanan, pilih delete. Gampang kan? Iyah, untuk orang-orang baru gak penting yang annoying.
Tapi untuk orang tertentu yang punya tempat signifikan. Akhirnya kita cuma bisa menatap namanya di friend list...terus... "Ah nanti aja deh..." Begitu teruuus. Padahal dalam hati berharap banget bisa seenaknya menghapus namanya. Di beberapa kasus, menghapus sebuah nama dari friend list, membuat kita lebih bisa menolak kehadiran orang itu dalam kehidupan sehari-hari atau dalam hati. Itu sugesti saya. Itu motivasi saya. Itu keinginan saya.
Puuuh! Abrakadabra! PERGI! Doakan saya, yah, ini berhasil! *sambil menunduk layaknya peserta Takeshi Castle*
Ini dia...2 orang teman saya yang paling bersedia melebarkan kuping dan memberikan kata-kata sejuk tiap kali saya merasa "tersekap".
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home