mati gaya
Hanya dalam keheningan,
kita berhasil saling terasing sambil mengukuhkan keangkuhan.
dan aku terus berlari untuk mengekalkan kebisuan ini
namun, sekali lagi, dan selalu, aku terantuk, pada matamu:samudera biru yang kuyup didera hujan.
Kembali, denting-denting rindu menyusup menggetarkan ribuan mimpi yang tlah susah payah kubungkam
Hingga gaduh dan memaksa kita membekukan diri
demi bertahan tak terseret ke masa lalu
Ketika dengung mimpi mulai menyusut,
perlahan, kita beringsut pergi ke arah yang berbeda
sambil berjanji mengubur rahasia tadi dalam hening.
-------------------------------------------------------------------
Terlalu kuat untuk ditahan malam ini. Kumuntahkan saja. Mudah2an kau merasa. Kau yang selalu membuatku "aneh." Kau yang selalu teringat setelah seharian aku bergulat dengan kebisingan. Saat aku berhasil menarik napas lega di malam hari. Sambil menatap ratusan lampu malam yang membingkai Jakarta. Aku memikirkanmu.
kita berhasil saling terasing sambil mengukuhkan keangkuhan.
dan aku terus berlari untuk mengekalkan kebisuan ini
namun, sekali lagi, dan selalu, aku terantuk, pada matamu:samudera biru yang kuyup didera hujan.
Kembali, denting-denting rindu menyusup menggetarkan ribuan mimpi yang tlah susah payah kubungkam
Hingga gaduh dan memaksa kita membekukan diri
demi bertahan tak terseret ke masa lalu
Ketika dengung mimpi mulai menyusut,
perlahan, kita beringsut pergi ke arah yang berbeda
sambil berjanji mengubur rahasia tadi dalam hening.
-------------------------------------------------------------------
Terlalu kuat untuk ditahan malam ini. Kumuntahkan saja. Mudah2an kau merasa. Kau yang selalu membuatku "aneh." Kau yang selalu teringat setelah seharian aku bergulat dengan kebisingan. Saat aku berhasil menarik napas lega di malam hari. Sambil menatap ratusan lampu malam yang membingkai Jakarta. Aku memikirkanmu.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home