To hold on to sanity too tight is insane

A lady with paradox chemical running thickly in her blood. Loves to laugh but can be very cynical. As cold as the winter breeze then will blow you with a roaring fire. A sinister of love yet a fool in romance. Complicated though easy to simplify. Basically, I'm just trying to revive myself here...and thank you for listening to my insane rambling.

Wednesday, July 28, 2004

siapa yang mau terkenal???

setting: jam 9 pagi. Di sebuah angkot. Penuh. Di dekat pintu, ada dua bapak, berbadan gempal, memakai celana pendek, duduk berhadapan. Di samping mereka, seorang perempuan, memangku anak perempuan berseragam SD.

Bapak I (tersenyum): "Wah, cantik sekali, mau sekolah, ya?"
Perempuan muda: "Iya. Ini ibunya lagi sakit. Jadi dianterin."
Bapak II: "Cantik, ya. Umur berapa?"
Perempuan muda: Baru 5,5 tahun. Dia enggak mau masuk TK."
Bapak I (agak melongo): "Lho kenapa?"
Anak: "Abis temennya semua masuk SD!"
Semua kecuali si anak tertawa. Ehem..dalam hati saya pun ikut tertawa kecil. Polos sekali anak ini.

Bapak I: "Kalau lihat anak kecil, jadi ingat anak di rumah."
Bapak II: "Iya, nih. Saya juga."
Bapak I:"Kamu kalau sudah gede, mau jadi apa?"
Anak: "Mau jadi artis."
Semua tertawa...kecuali saya.Dalam hati, mulut saya menganga...sedikit, sih.
Bapak II:"Hahaha..oouh mau ikut AFI gitu, ya?"
Si anak hanya tersenyum sambil menerawang. Mungkin membayangkan dirinya menyanyi di depan sorak sorai fansnya.

Hmm...sudah berubahkah pola pikir anak-anak zaman sekarang? Dulu, profesi dokter, pramugari, pilot sangat disukai anak2. Sekarang...mereka mau jadi artis!! A-R-T-I-S!
Gara-gara talent search sialan yang semua TV berlomba-lomba menayangkan. Impian dari orang biasa yang berubah jadi orang "luar biasa" yang punya jutaan penggemar dan uang berlimpah ruah sudah merembet ke generasi paling buncit.

Apakah ketenaran menjadi kebutuhan primer? Menjadi mimpi paling puncak semua orang? "Aku ingin terkenaaaall..."senandung Cindy Fatika Sari, vokalis Gallery dalam lagu zaman dulu, Terkenal.

Jadi terkenal itu enggak gampang. Ingat kasting VCD Sabun yang memperlihatkan ce2 desperate yang pengin banget jadi model iklan? (oy yang cowok jgn lgs ngeres, ya!) Mempertahankan ketenaran bahkan lebih susah. Seperti, kasus2 grup band yang cuma one hit wonder. Termasuk mempertahankan kesehatan mental ketika sudah terkenal. Contoh, Kurt Cobain yang ngetop ke seluruh dunia, malah akhirnya bunuh diri.

Ngapain, sih, dying to be famous? Mending, jangan mikirin famousnya dulu. Do something usefull. For others and urself. Don't just count on the entertainer side (krn belum tentu semua orang punya itu), cause when u lose, u lose big time. Explore urself more!!

Seandainya, gue adalah kakak dari anak perempuan yang gue temui di angkot itu....







0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home