midnight rain
Perempuan itu terbangun di tengah malam. Bukan... Bukan karena mimpi buruk. Bukan karena kecemasan atas pekerjaannya. Dan kali ini, bukan karena kerinduannya pada pelukan seseorang yang sudah berlalu.
Ia tersadar mendengar jutaan air langit tumpah melunturkan kegelapan malam.
Hujan tengah malam.
Ia selalu mencintai kedatangannya.
Terutama di masa lampau.
Ketika sebuah pelukan semakin erat melingkari tubuhnya
Aroma tembakau bercampur kopi dan parfum yang ia hirup dalam-dalam
Perdebatan tak berarti diselingi derai tawa.
Saat itu...
hawa dingin
gemuruh petir
desahan hujan
adalah surga
Ia menatap langit-langit kamarnya
mendengarkan rintihan hujan malam mengoyak jiwanya
akhirnya...
tinggal ia dan hujan yang bercinta semalaman.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home