To hold on to sanity too tight is insane

A lady with paradox chemical running thickly in her blood. Loves to laugh but can be very cynical. As cold as the winter breeze then will blow you with a roaring fire. A sinister of love yet a fool in romance. Complicated though easy to simplify. Basically, I'm just trying to revive myself here...and thank you for listening to my insane rambling.

Tuesday, November 30, 2004

membunuhnya

*Psychopath Mode On*


Ia berdiri dengan angkuh di hadapanku. Tersenyum sinis dan mencaci makiku.

Ada sepucuk pistol di sakuku.
Saat jarak semakin tipis, kuraih pistolku dan kutarik pelatuknya sambil memejamkan mata.

Peluru pertama, melesat ke bahunya.
Ia terperangah. Tertunduk sesaat. Kemudian kembali menatapku nyalang. Bahkan di ambang ajal, ia masih berusaha menggapaiku.

Tak kuhiraukan nuraniku lagi. Tembakan kedua, ketiga, keempat...melesat begitu saja.

Ia tersungkur. Perlahan merayap dan menusukku lagi dengan matanya.

Ini saatnya...pikirku.

Nafsu membuatnya tak sadar berada di kumpulan percikan minyak yang telah kusiapkan.
Kunyalakan pemantikku. Kulempar ke arahnya. Ia berteriak seiring kobaran api menelannya.

Aku telah berhasil membunuhnya...

dalam hatiku.


*Psychopath Mode Off*

3 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home